Selamat datang di Blog saya, Blog ini berisi materi metematika dan catatan pinggir penulis. Silakan kirimkan kritik dan saran yang membangun.

Rabu, 07 Desember 2011

Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal

Mengapa Bilangan Biner?
Bilangan biner adalah bilangan yang sistem penulisan angkanya menggunakan angka 0 dan 1 , sistem bilangan biner modern diperkenalkan oleh Gottfried Wilhem Leibniz pada abad ke-17. Sistem penulisan ini dapat juga disebut dengan bit, atau Binary Digit. Bentuk baku dari bilangan biner terdiri dari kombinasi 8 angka (0 dan 1), 1 byte sama dengan 8 bit. Sistem inilah yang dikenali oleh komputer sebagai sistem operasi dan program aplikasi.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita misalkan angka 1 (benar/ menyala/ kongkret/ ya/ dll). Sedangkan untuk angka 0 adalah negasi dari angka 1 (salah/ padam/ abstrak/ tidak/  dll).
Dengan kata lain, sistem bilangan Biner tidak mengenal keragu-raguan/ setengah-setengah, tegas dan tanpa kompromi ^_^

KONVERESI  BINER KE DESIMAL
Ada banyak cara dalam konversi desimal ke biner, beberapa diantaranya adalah:
  1. Menggunakan tabel
  2. Menggunakan pembagian sisa

Sebelum masuk ke konversi perlu diketahui bahwa perbedaan mendasar dari metode desimal dan biner adalah berkenaan dengan basis bilangan. Jika desimal berbasis 10 (X10) berpangkatkan 10x, maka untuk bilangan biner berbasiskan 2 (X2) menggunakan perpangkatan 2x, contoh:

Untuk Desimal;
15(10)=(1x101) + (5x100)
         = 10 + 5
         = 15

Untuk Biner;
1111(2)=(1x23) + (1x22) + (1x21) + (1x20)
          = 8 + 4 + 2 + 1
          = 15

  1. Menggunakan tabel
  2.      Bentuk umum bilangan Desimal dan Biner adalah;
             Contoh:
             a. 01001110(2)
               Keterangan:
           - angka desimal 78 didapat dari penjumlahan angka-angka yang  
             berkorespondensi dengan angka 1 yaitu (64+8+4+2)
           - setiap biner yang bertanda "1" akan dihitung, sementara biner
             yang bertanda "0" tidak dihitung, sama dengan 0 itu sendiri.



  3. Menggunakan pembagian sisa
        Untuk mengubah bilangan desimal menjadi bilangan biner digunakan metode  
        pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya.             
        perhatikan contoh berikut:
        a. 60(10)= 60 : 2 = 30 sisa 0
                       30 : 2 = 15 sisa 0
                       15 : 2 = 7 sisa 1
                       7 : 2 = 3 sisa 1
                       3 : 2 = 1 sisa 1
                       1 sebagai sisa akhir ditulis lagi "1"
       Keterangan:
       Dibaca dari bawah menjadi 111100(2) atau lazimnya dituliskan dengan 00111100(2).
       Ingat bentuk umumnnya mengacu untuk 8 digit! Kalau 111100 (ini 6 digit) menjadi
       00111100 (ini sudah 8 digit).

Semoga bermanfaat
salam (TP)

Selasa, 29 November 2011

Apakah Kehadiran ICT Akan Menggeser Peran Manusia Sebagai Guru?

Seiring berjalannya waktu teknologi informasi dan komunikasi berkembang begitu cepat. Beberapa kalangan percaya bahwa semua hal yang berhubungan dengan interaksi akan dimudahkan atau bahkan digantikan perannya oleh perkembangan ICT. Tetapi apakah perkembangan ICT dapat menggeser peran manusia sebagai guru?

Guru jaman modern berganti peran dari "teacher centered" menjadi "student centered". Guru jaman modern tidak hanya menyuguhkan pembelajaran yang bersifat "transfer of knowledge" tetapi menuntut setiap peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran.

Sebagaimana telah dirumuskan oleh pemerintah pada UU no.14 th 2005 (UUGD) tentang empat macam Kompetensi Guru:

  1. Kompetensi Pedagogik
  2. Kompetensi Kepribadian
  3. Kompetensi Sosial
  4. Kompetensi Profesional
Kompetensi Pedagogik menuntut seorang guru mempunyai wawasan dan landasan yang kuat terhadap materi ajar, mengerti karakteristik peserta didik, dapat mengelola kelas dengan baik, membuat inovasi dalam rencana mengajar, dan menguasai teknologi sebagai media pembelajaran. 

Kompetensi Kepribadian menuntut seorang guru memiliki akhlak yang mulia, berwibawa, dewasa, stabil, menjadi teladan bagi peserta didik, secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan mampu mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

Kompetensi Sosial menuntut seorang guru untuk dapat berkomunikasi lisan, tulisan, dan isyarat dengan baik. Bergaul efektif dengan peserta didik, pendidik, rekan kerja, dan pemimpin. Bergaul santun dengan masyarakat dengan memegang prinsip persaudaraan antar sesama.

Kompetensi Profesional menuntut seorang guru mendalami materi pelajaran secara luas, sesuai standar isi, program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan kelompok mata pelajaran yang diampu. Mampu menguasai konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran yang diampu.

Keempat kompetensi tersebut menunjukkan bahwa peran guru tidak hanya sebatas "transfer of knowlegde". Peran serta peserta didik, lingkungan, dan masyarakat juga berpengaruh terhadap substansi mata ajar yang akan diterima oleh peserta didik. 

Maka, pertanyaan tentang "Apakah Kehadiran ICT Akan Menggeser Peran Manusia Sebagai Guru?" sebaiknya kita kembalikan kepada diri masing-masing selaku pendidik. Apakah peran ICT akan tetap menggantikan peran guru? atau hanya sebatas alat bantu dan media pembelajaran saja.

Semoga bermanfaat.
Salam (TP)

Jumat, 25 November 2011

Konsep e-learning


Untuk memahami konsep e-Learning perhatikan ilustrasi berikut:

  1. Seorang guru yang ditempatkan di daerah terpencil melakukan pembelajaran dengan modal materi yang disimpannya di laptop sekaligus menggunakannya sebagai media pembelajaran. Guru tersebut juga dapat menggunakan laptop tersebut untuk surfing mencari materi ajar yang dia perlukan. Setiap kali mengajar guru tersebut mencari materi dan memindahkannya di hardisc penyimpanan laptop, sehingga saat diperlukan bisa digunakan untuk referensi mengajar.
  2. Seorang lulusan dari FKIP perguruan tinggi X diterima mengabdi di suatu instansi pemerintahan Y, dalam 1 minggu mengajar 24 jam, ia mengakses internet di situs Z untuk mencari pembaruan alat peraga dalam materi yang dibutuhkan, tidak hanya memindahkan materi yang ada tetapi ia melakukan kontak langsung via video call dalam rangka mencari cara menggunakan alat peraga tersebut melalui praktek yang dilakukan oleh pembuat situs Z.
Apakah kegiatan yang dilakukan di nomor (1) merupakan e-Learning? TIDAK
Apakah kegiatan yang dilakukan di nomor (2) merupakan e-Learning? YA
Apakah media yang digunakan dalam e-Learning hanya video call saja? TIDAK

Contoh sederhana peta konsep e-Learning:













Inti dari pelaksanaan e-learning adalah adanya feedback.
Semoga bermanfaat (TP)

Senin, 31 Oktober 2011

Matematika itu dekat dengan kita!

Matematika sering dijadikan momok yang menakutkan bagi sebagian besar peserta didik, mengapa? menurut mereka: "matematika itu banyak rumus-rumus yang susah untuk dihafal; matematika itu rumit, pengerjaannya perlu banyak langkah; matematika itu ini itu dan sebagainya". Tetapi, tahukah anda bahwa matematika itu sangat dekat dengan kita!?
Ikuti langkah-langkah berikut:
  1. Gambar persegi dengan sisi 1 satuan.
  2. Gambar satu persegi lagi dengan sisi yang sama panjang.
  3. Lanjutkan dengan menggambar persegi dengan sisi 2 satuan diatasnya. (1 satuan + 1 satuan = 2 satuan)
  4. Gambar persegi dengan sisi 3 satuan disampingnya. (2 satuan + 1 satuan = 3 satuan)
  5. lakukan hal yang sama untuk persegi yang lain, sehingga terbentuk gambar sebagai berikut:

  6. Bagi setiap persegi menjadi dua sama besar dengan garis yang melawati diagonalnya. (perhatikan gambar dibawah ini)

  7. Beri warna yang berbeda untuk garis yang memotong persegi-persegi tersebut menjadi dua sama besar, akan terlihat bentuk seperti ini:

  8. And FINALLY!!!


    Uraian diatas menunjukkan bahwa Matematika sangat dekat dengan kita:
    Barisan Fibonaci: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, ...
    Semoga bermanfaat. (TP)

Kamis, 27 Oktober 2011

ALAT PERAGA MATEMATIKA

ALAT PERAGA PERKALIAN MATRIK
Konsep dasar perkalian bilangan yang menyatakan:
axn=a+a+a+a+a+... (a ditulis sebanyak n kali)
merupakan konsep yang mudah diterima oleh peserta didik.
Untuk perkalian tingkat lanjut, cara yang dipakai sedikit berbeda
menggunakan cara bersusun yang sedikit lebih rumit dan sering kali
kurang dimengerti oleh peserta didik.
Contoh: 24 x 48 = 1152



Terdapat cara lain menggunakan alat peraga perkalian matriks yang dapat
membantu menyelesaikan permasalahan perkalian dengan lebih mudah:

Perhatikan contoh: 35 x 48 = 1680



Contoh lain: 24 x 87 = 2088



Perhatikan bahwa;
32 diperoleh dari 4 x 8
28 diperoleh dari 4 x 7
16 diperoleh dari 2 x 8
14 diperoleh dari 2 x 7

Sedangkan hasilnya;
8 diperoleh dari 8
8 diperoleh dari 2 + 2 + 4
0 diperoleh dari (3 + 6 + 1)*
2 diperoleh dari 1 + (1)**

(3 + 6 + 1=10* yang ditulis hanya satuannya, puluhannya untuk ditambahkan ke **)
Hasil=2088 (ditulis dari bawah ke atas)

Semoga bermanfaat . . .

Kamis, 29 April 2010

Berapa harga phi anda???



phi (Π) yang "katanya" bernilai 3,14 yang digunakan untuk menghitung segala sesuatu yang berhubungan dengan lingkaran dan bola, akan tetapi tahukah anda darimana pendekatan harga phi ditemukan?
ikuti kegiatan berikut ini:
siapkan alat dan bahan sbb:
  1. sehelai benang dan penggaris / meteran (akan digunakan untuk mengukur panjang keliling lingkaran)

  2. jangka

  3. kertas

langkah - langkah:
  1. gambar sebarang tiga lingkaran yang berbeda pada selembar kertas.

  2. ukur masing - masing keliling lingkaran dengan cara melingkarkan benang pada tepi luar lingkaran.
    (setelah benang benar - benar berimpit dengan tepi lingkaran, rentangkan benang tersebut diatas meteran,
    maka kita akan mendapat panjang keliling lingkaran)

  3. ukur jari - jari masing - masing lingkaran dengan penggaris.

  4. dari kegiatan diatas didapat masing - masing harga keliling lingkaran (K) dan Diameter (d).

  5. phi = K / d (cobakan untuk ketiga lingkaran)

  6. silakan coba dan lihat berapa harga phi anda?
Selamat mencoba, semoga mendapatkan nilai phi yang mendekati 3,14... (dibaca: tiga koma satu empat) ^_^