Bilangan biner adalah bilangan yang sistem penulisan angkanya menggunakan angka 0 dan 1 , sistem bilangan biner modern diperkenalkan oleh Gottfried Wilhem Leibniz pada abad ke-17. Sistem penulisan ini dapat juga disebut dengan bit, atau Binary Digit. Bentuk baku dari bilangan biner terdiri dari kombinasi 8 angka (0 dan 1), 1 byte sama dengan 8 bit. Sistem inilah yang dikenali oleh komputer sebagai sistem operasi dan program aplikasi.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita misalkan angka 1 (benar/ menyala/ kongkret/ ya/ dll). Sedangkan untuk angka 0 adalah negasi dari angka 1 (salah/ padam/ abstrak/ tidak/ dll).
Dengan kata lain, sistem bilangan Biner tidak mengenal keragu-raguan/ setengah-setengah, tegas dan tanpa kompromi ^_^
KONVERESI BINER KE DESIMAL
Ada banyak cara dalam konversi desimal ke biner, beberapa diantaranya adalah:
- Menggunakan tabel
- Menggunakan pembagian sisa
Sebelum masuk ke konversi perlu diketahui bahwa perbedaan mendasar dari metode desimal dan biner adalah berkenaan dengan basis bilangan. Jika desimal berbasis 10 (X10) berpangkatkan 10x, maka untuk bilangan biner berbasiskan 2 (X2) menggunakan perpangkatan 2x, contoh:
Untuk Desimal;
15(10)=(1x101) + (5x100)
= 10 + 5
= 15
Untuk Biner;
1111(2)=(1x23) + (1x22) + (1x21) + (1x20)
= 8 + 4 + 2 + 1
= 15
- Menggunakan tabel
Bentuk umum bilangan Desimal dan Biner adalah;
pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya.
perhatikan contoh berikut:
a. 60(10)= 60 : 2 = 30 sisa 0
30 : 2 = 15 sisa 0
15 : 2 = 7 sisa 1
7 : 2 = 3 sisa 1
3 : 2 = 1 sisa 1
1 sebagai sisa akhir ditulis lagi "1"
Keterangan:
Dibaca dari bawah menjadi 111100(2) atau lazimnya dituliskan dengan 00111100(2).
Ingat bentuk umumnnya mengacu untuk 8 digit! Kalau 111100 (ini 6 digit) menjadi
00111100 (ini sudah 8 digit).
Semoga bermanfaat
salam (TP)